nusakini.com - Internasional - Kementerian Persatuan Korea Selatan mengatakan jumlah pembelot dari Korea Utara semakin berkurang karena efek pandemi COVID-19. Mereka melaporkan hanya dua orang pembelot tiba di Korea Selatan pada kuartal kedua tahun 2021, angka terrendah sejak pemerintahan mulai mendaftar pembelot pada tahun 2003.

• Korea Utara Tolak Tawaran Bantuan Ekonomi yang 'Tak Masuk Akal' oleh Korea Selatan
• Kim Jong Un Deklarasikan Kemenangan Lawan Covid-19 di Korea Utara
• Presiden Korea Selatan Minta Maaf atas Ketidaknyamanan yang Ditimbulkan oleh Banjir
• Perawat di Korea Selatan Didakwa 6 Tahun Penjara setelah Jatuhkan Bayi yang Sebabkan Kerusakan Otak Permanen
• Operator Situs Porno Anak Ajukan Banding atas Hukuman Penjara 2 Tahun karena Sembunyikan Hasil Kejahatan

Mereka menjelaskan angka ini dipengaruhi oleh ketatnya perbatasan akibat pandemi COVID-19. Kuartal kedua tahun 2020 juga melihat penurunan angka pembelot yang drastis, yaitu hanya 12 jika dibandingkan dengan 135 orang pada kuartal kedua tahun 2019.

Pada kuartal ketiga tahun 2020, 48 pembelot tiba di Korea Selatan, selanjutnya pada kuartal keempat, angkanya turun menjadi 34 orang saja, lalu pada kuartal pertama tahun 2021, jumlah pembelot 31 orang. Kuartal kedua menunjukkan angka yang paling rendah yaitu hanya dua orang pembelot.

Korea Selatan dan Korea Utara saat ini masih dalam keadaan perang, namun banyak warga Korea Utara yang membelot ke Korea Selatan akibat "kediktatoran" Kim Jong Un dan pemimpin-pemimpin sebelumnya.